Setelah wanita-wanita itu berjuang menyabung nyawa melahirkan putra-putranya
Setelah tahunan tanpa putus do'a dan harapan
Setelah dekade pengabdian tiada henti, tiada pamrih
Akhirnya hanya membesarkan laki-laki yang tak mampu berjalan diatas nuraninya sendiri
Laki-laki yang melawan kata hatinya
Laki-laki yang memerangi dirinya sendiri
Laki-laki yang tak menyisakan sedikitpun dalam nafas dan darah mereka
Keberanian, keteguhan ibu-ibu mereka
Siapa yang sesungguhnya telah mengkhianati cinta tulus ibu-ibu mereka?
Hanya mereka dan Allah yang tahu
Duhai, betapa sia-sianya darah, air susu ibu dan pengorbanan mulia ...
Saturday, September 19, 2009
Friday, September 18, 2009
Menanti Ujung
Gusti,
Belum lagi selesai kutulis doa ampunanku
Belum lagi tuntas aku urut semua kezalimanku pada nuraniku,
pada diriku, keluargaku, temanku, rekan kerjaku
Yang akan kupersembahkan sebagai hadiah untukMu
Agar Kau sudi tak berpaling dariku
Namun, telah datang dihadapanku bayangan senyumMu
yang menentramkan sanubariku, menghilangkan dahagaku
yang kubawa kemana-mana
Ampuni aku karena aku berganti mengucap syukur
dan meninggalkan doa sesal yang tak tuntas kupanjatkan
Izinkan aku sekali ini saja
Ditengah gemuruh deras hujan anugerah
Untuk menemukan
ujung untaian syukurku padaMu
Belum lagi selesai kutulis doa ampunanku
Belum lagi tuntas aku urut semua kezalimanku pada nuraniku,
pada diriku, keluargaku, temanku, rekan kerjaku
Yang akan kupersembahkan sebagai hadiah untukMu
Agar Kau sudi tak berpaling dariku
Namun, telah datang dihadapanku bayangan senyumMu
yang menentramkan sanubariku, menghilangkan dahagaku
yang kubawa kemana-mana
Ampuni aku karena aku berganti mengucap syukur
dan meninggalkan doa sesal yang tak tuntas kupanjatkan
Izinkan aku sekali ini saja
Ditengah gemuruh deras hujan anugerah
Untuk menemukan
ujung untaian syukurku padaMu
Subscribe to:
Posts (Atom)